Selasa, 02 Desember 2014

Aku dan Kamu

Aku dan kamu, kini sudah menjadi kita. Aku dan kamu kini selalu melewati setiap detik bersama. Aku menyayangi kamu tanpa jeda. Aku dan kamu memulai hubungan tanpa di sengaja. Aku dan kamu kini telah terikat dalam kata cinta. Aku menyayangi kamu dengan seluruh kekurangan mu, tanpa harus aku melihat setiap detail kelebihan kamu. Tidak pernah terlintas dalam benak ku untuk meninggalkan kamu, tidak pernah aku bayangkan jika aku harus berpisah dengan mu. Aku mengerti semua sudah di atur oleh Tuhan. Bahkan Tuhan telah berbaik hati membiarkan takdir mempersatukan kita, dan aku harap Tuhan juga berbaik hati untuk tidak membiarkan takdir memisahkan kita. Aku harap, aku dan kamu bisa terus melewati detik demi detik kebahagiaan ini secara bersama. Aku harap Tuhan lebih berbaik hati lagi agar menyatu kan aku dan kamu sampai ke jenjang yang lebih serius lagi. Tetaplah bersama ku, tetap menjadi kekasihku, tetap lah menjadi lelaki yang setia, tetaplah menjadi lelaki yang tak pernah letih membimbingku menjadi wanita yang lebih dewasa lagi. Aku sangat menyayangimu Dzuhri Dhimas AL-Arizki.

Rindu Ayah

Ayah, aku rindu saat-saat kita bersama. Aku rindu semua canda dan tawa yang ayah ciptakan di tengah-tengah keluarga ini. Aku rindu saat ayah mencium dan memeluk tubuh ku dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Aku rindu saat ayah memegang erat jemari ku, saat ayah menghapus airmataku dan berkata "jadi istri soleha, pilihan suami soleh ya sayang. Ayah do'ain supaya kamu bisa jadi istri soleha seperti ibumu."
Banyak cerita yang ingin aku ceritakan kepada ayah, aku ingin ayah mendengar semua keluh kesah yang aku rasakan. Tuhan hanya memberi aku waktu 16 tahun untuk bersama mu ayah, Tuhan hanya memberi mu waktu 16 tahun untuk menjaga ku. Ketika aku beranjak dewasa Tuhan menjemput mu begitu saja, Tuhan membiarkan aku tumbuh menjadi dewasa tanpa bimbingan mu ayah, Tuhan membiarkan aku menjadi sosok yang kuat dengan cara menjemput mu.
Ayah, lelaki terhebat yang pernah aku miliki. Ayah, aku merindukan sosok seorang ayah yang ada dalam dirimu, aku merindukan semua kasih dan sayang yang selalu ayah curahkan kepadaku, walau ayah kini telah meninggalkan kami semua disini, aku tetap menyayangi ayah, tetap mencintai ayah. Hanya ayah satu-satu nya lelaki yang tidak pernah menyakiti ayah, hanya ayah yang selalu melindungi aku. Aku juga sangat menyayangi ayah. Ayah, baik-baik disana yaa, tenang disana, jaga diri baik-baik, aku sangat merindukan ayah.